Raqib dan Atib, Sang Penyetor Data Amal Baik dan Buruk Manusia
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sepanjang hidupmu, pernahkah terfikir berapa jumlah amalan baik dan buruk yang telah kamu lakukan? apakah kamu memiliki catatan khusus yang berisi data amalanmu tersebut? Jawabannya, tidak.
Tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang mengetahui persis jumlah perilaku baik dan buruk yang pernah Ia lakukan. Bahkan jika pun ada, kemungkinan data tersebut sudah dipenuhi dengan manipulasi, sebab tak ada satupun manusia menginginkan perbuatan buruknya terpublish lebih dominan dibanding amalan baik.
Lantaran tak ada satupun manusia yang bisa jujur dengan amalannya tersebut, Allah SWT telah mengantisipasi dengan mengutus malaikat ciptaannya yang serupa dengan komputer maha canggih.
Ialah Raqib dan Atid, malaikat yang khusus bertugas mencatat kelakuan baik serta kelakuan jahat kita. Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Qur'an atau hadits yang menyatakan bahwa nama malaikat ini bernama Raqib dan Atib, hanya Kirâman Kâtibîn saja yang disebutkan di dalam surah Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf.
"Wahai manusia, ingatlah ketika dua malaikat yang ditugaskan mencatat amal setiap amal manusia saling bertemu. Yang satu berada di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kirinya. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya Raqib dan Atid,". (QS. Qaaf: 17-18).
Karena tugasnya hanya satu, maka Raqib dan Atid yang sangat jujur akan mencatat apa adanya. Baik ya baik, buruk tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan apalagi menjatuhkan vonis. Mereka hanya menyetor data, sementara soal keputusannya, semata di tangan Allah SWT.
Tak ada sepotong nyawa pun yang tidak memiliki buku stambuk dan buku induk pencatatan amal. Semuanya serba lengkap dengan superkomputer yang teramat canggih. Pada waktunya, Raqib dan Atid akan menunjukkan catatan-catatan serta jejak rekam kita selama menjadi penghuni dunia.
Tumpukan dosa-dosa akan terus menjadi daftar pertama Buku Induk Malaikat ‘Atid dalam setiap pergantian tahun karena Allah sudah menyediakan buku baru bagi timbunan dosa yang tak terhitung ini. Kalau tidak karena Allah Mahakuasa menjadikan Malaikai Atid memiliki daya juang yang luar biasa, boleh jadi beliau akan merasa bosan dan protes kepada anak Adam.
Tapi, begitulah tugas mulia kedua malaikat al-muqorrobin ini. Mereka tidak pernah protes apalagi menyatakan keberatannya sebagaimana pernah dilakukan Iblis.
Baca Juga : Sidratul Muntaha, Berada di Ujung Semesta Berdekatan dengan Surga
Tidak ada satupun manusia di muka bumi ini yang mengetahui persis jumlah perilaku baik dan buruk yang pernah Ia lakukan. Bahkan jika pun ada, kemungkinan data tersebut sudah dipenuhi dengan manipulasi, sebab tak ada satupun manusia menginginkan perbuatan buruknya terpublish lebih dominan dibanding amalan baik.
Lantaran tak ada satupun manusia yang bisa jujur dengan amalannya tersebut, Allah SWT telah mengantisipasi dengan mengutus malaikat ciptaannya yang serupa dengan komputer maha canggih.
Ialah Raqib dan Atid, malaikat yang khusus bertugas mencatat kelakuan baik serta kelakuan jahat kita. Sebenarnya tidak ada penjelasan lebih lanjut dari Al Qur'an atau hadits yang menyatakan bahwa nama malaikat ini bernama Raqib dan Atib, hanya Kirâman Kâtibîn saja yang disebutkan di dalam surah Qaaf, Al Infithaar dan Az-Zukhruf.
"Wahai manusia, ingatlah ketika dua malaikat yang ditugaskan mencatat amal setiap amal manusia saling bertemu. Yang satu berada di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kirinya. Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya Raqib dan Atid,". (QS. Qaaf: 17-18).
Karena tugasnya hanya satu, maka Raqib dan Atid yang sangat jujur akan mencatat apa adanya. Baik ya baik, buruk tetap buruk. Mereka tidak ditugaskan untuk mengolah, menganalisis, menyimpulkan apalagi menjatuhkan vonis. Mereka hanya menyetor data, sementara soal keputusannya, semata di tangan Allah SWT.
Tak ada sepotong nyawa pun yang tidak memiliki buku stambuk dan buku induk pencatatan amal. Semuanya serba lengkap dengan superkomputer yang teramat canggih. Pada waktunya, Raqib dan Atid akan menunjukkan catatan-catatan serta jejak rekam kita selama menjadi penghuni dunia.
Tumpukan dosa-dosa akan terus menjadi daftar pertama Buku Induk Malaikat ‘Atid dalam setiap pergantian tahun karena Allah sudah menyediakan buku baru bagi timbunan dosa yang tak terhitung ini. Kalau tidak karena Allah Mahakuasa menjadikan Malaikai Atid memiliki daya juang yang luar biasa, boleh jadi beliau akan merasa bosan dan protes kepada anak Adam.
Tapi, begitulah tugas mulia kedua malaikat al-muqorrobin ini. Mereka tidak pernah protes apalagi menyatakan keberatannya sebagaimana pernah dilakukan Iblis.
Baca Juga : Sidratul Muntaha, Berada di Ujung Semesta Berdekatan dengan Surga
(sri)